Langsung ke konten utama

priode prenatal

BAB I
PEMBUKAAN


A.    Latar belakang
        Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu  konsepsi atau pembuahan. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang sangat singkat, tetapi justru pada periode inilah di pandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal.
        Perkembangan manusia di mulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada pembuahan telur oleh spermatosoma. Bila spermatosoma laki-laki (sperma) memasuki dinding telur (ovum) wanita terjadi konsepsi dan terbentuknya zigot. Karena itu, prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan. Disini kami selaku penulis makalah akan mencoba untuk menjelaskan materi ini. Dalam penulisan kali ini kami akan membahas tentang tahap-tahap perkembangan prenatal, karakteristiknya dan faktor-faktor perkembangan prenatal. Selain itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai ciri-ciri periode prenatal, bahaya masa prenatal, mitos-mitos masa periode prenatal dan  perkembangan pada kelahiran diantaranya tahap-tahap pada kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir serta jenis-jenis kelahian.



B.     Rumusan masalah
Dari penjelasan di atas dapat di tarik uatu rumusan masal antara lain:
1.      Apa saja ciri-ciri priode prenatal,
2.      Tahap-tahap perkembangan masa prenatal,
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi masa prenatal,
4.      Tahap-tahap kelahiran,
5.      Bahaya perioe prenatal,
6.      Mitos-motos dalam masa prenatal,
7.      Pegaruh kelahiran terhadap perkembagan pascalahir dan
8.      Jenis-jenis kelahiran






BAB II
PEMBAHASAN


A.      Ciri-ciri Periode Prenatal
       Periode pertama dalam rentang kehidupan manusia ini merupakan periode yang paling singkat dari seluruh periode perkembangan, namun dalam  hal periode ini adalah periode yang terpenting dari semua periode. Periode ini, yang dimulai pada saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran, kurang lebih panjangnya 270 sampai dengan 280 hari atau 9 bulan.
Periode prenatal mempunyai ciri penting yaitu:
1.      Pembawaan lahir.
Pembawaan lahir yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, ditentukan pada saat ini. Hal ini bukan saja pada bawaan fisik dan mental, melainkan juga pada jenis kelamin individu.
2.      Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat.
Pertumbuhan dan perkembangan yang porposional lebih cepat terjadi pada waktu  ini daripada waktu lainnya sepanjang hidup. Selama 9 bulan sebelum lahir, individu tumbuh dari sel kelamin yang sangat kecil menjadi bayi yang beratnya kira-kira 3 kg dan panjangnya 50 cm. Diperlukan bahwa berat selama waktu ini meningkat 11 juta kali. Sementara itu seluruh ciri tubuh manusia sedang terbentuk.
3.      Kondisi dalam lingkungan pralahir.
Kondisi tubuh ibu yang baik dapat mempertinggi potensi bawaan, sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan atau mengganggu pola perkembangan berikutnya.
4.      Sikap orang-orang yang berarti.
Sikap orang yang berarti dalam kehidupan anak, terutama anggota keluarga terbentuk pada waktu ini dan  mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan mereka terhadap anak tersebut selama awal tahun pembentukan kehidupan. Apabila sikap ini bersifat emosional, maka dapat merusak keseimbangan  ibu (Mother`s homeostatis) dan menganggu kondisi tubuh  ibu yang sangat penting bagi perkembangan normal dari individu yang baru terbentuk.[1]
B.     Tahap-tahap perkembagan masa prenatal
Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi “person” (dirinya sendiri) berlansung dalam tiga tahap, yakni:
1.        Tahapan  proses konsepsi ( pembuatan sel ovum oleh sel sperma ayah)
2.        Tahapan  proses kelahiran  (saat keluarnya bayi dari rahim ibu ke alam dunia bebes)
3.        Tahap proses perkembagan  individual bayi  tersebut  menjadi seorang pribadi  yang khas ( development or selfhood)[2]
Pada umumnya ahli pisikologi perkembagan membagi periode prenatal atas tiga tahap perkembagan yaitu :
1.        Tahap germinal (germinal stage)
Tahap germinal, yaitu sering juga di sebut priode zigot, ovum atau periode nuthafah adalah priode awal kejadiaan manusia. Periode  germinal berlangsung kira-kira 2 minggu  pertama dari kehidupan, yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma laki-laki dan sel telur (ovum)  perempuan, yang dinamakan degan “pembuahan” (fertilazition).  Saat itu sel sperma pria bergabung dengan sel telur (ovum) perempuan  dan menghasilkan satu bentuk baru, yang disebut zigot (zygote). Zigot ini kemudian  membelah-belah menjadi sel-sel  yang berbentuk bulatan-bulatan  kecil, yang disebut blastokis. Setelah sekitar tiga hari, blastokis megandung sekitar  60 sel. Tetapi, karena jumlah semakin banyak, maka sel-sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigotnya yang asli. Pada saat tejadinya pembelahan, blastikis mengapung dan berperoses di sepanjang tuba falopi.
Blastokis yang berisikan cairan dengan  cepat mengalami sejumlah perubahan penting blastokis ini juga di bedakan atas tiga lapisan, yaitu atas (ecetodern), lapisan tegah (mesoderm), dan lapisan bawah (endoderode) dari ecetoden berkembang rambut, gigi dan kuku; kulit lapisan luar (kulit ari dan kelenjar-kelenjar kulit); pancaindera dan sistem saraf. Dari mesoderm atau lapisan  tengah , berkembang otot, tulang atau rangka , sistem pembuangan kotoran dan sistem  peredaran darah  (circulatorysyctem), serta kulit lapisan dalam. Sementara itu, endoderm atau lapisan bawah menjadi  sistem pencernaan, hati, pankareas, plasenta, tali pusat dan kantong  amniotic juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis.
Setelah  beberapa hari kira-kira seminggu setelah  konsepsi blastokis menenpel di dinding  rahim. Belastokis yang telah tertanam secara penuh didinding rahim inilah desebut embrio, dan peristiwa ini sekaligus menandakan akhir dari tahap germinal dan permulaan tahap embrio.[3]
2.        Tahap embrio ( embriyonic stage)
Tahap yang ke dua disebut tahap embrio, yang dalam psikologi islam disebut tahap ‘alaqah’, yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap embrio ini dimulai dari 2 minggu sampai 8 minggu  setelah pembuahan, yang ditandai degan terjadinya bayak perubahan pada semua organ petama dan sistem-sistem fisiologis. Tetapi, karan ukuran pamjangnya hanyalah satu inci, maka bagian-bagin tubuh mbrio itu belum sepenuhnya berbentuk orang dewasa. Meskipun demikian, ia sudah dapat jelas dan dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Selama priode embrio ini pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala, kemudian terus kebagian bawah dan sampai kebagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembulu darah, dan  jantung bagian-bagian dan organ-organ tubuh yang paling penting lebih dahulu berkembang dari pada lengan, tangan dan kaki. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara propximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang terdekat dengan pusat (tengan) badan, kemudian baru kebagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
Disamping itu, dalam priode embiro ini, terdapat tiga sarana penting yang membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta, dan tali pusat.n kantong amniatik berisi cairan amniotic, suatu cairan bening tempat embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik dan perubahan tenperatur. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranan dimana ibu mensuplay oksigen dan bahan-bahan makanankepada anak dan mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan sarana penghubung antara ibu dan embiro.
Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas pembulu-pembulu darah yang berfungsi menghubungkan embiro dan plasenta. Tali pusat ini terdiri dari tiga pembulu darah besar, satu untuk menyediakan bahan makanan dan dua untuk membawa sisa-sisabuangan ketubuh ibu. Tali pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga apabila dipotong tidak akan merasa sakit.
Periode embrio ini juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada system saraf. Hal ini terlihat bahwa pada umur 6 minggu embiro telah dapat dikenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar dari bagian-bagian lain. Pada umur 8-9 minggu, perubahan janin semakin terlihat dengan jelas. Muka, mulut, mata dan telinga sudah mulai berbentuk dengan baik. Lengan dan kaki lengkat dengan jari-jarinya sudah Nampak. Pada tahap ini organ-organ seks juga mulai terbentuk demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pancreas, paru-paru dan ginjal mulai terbentuk dan mulai berfungsing sebgai sederhana.[4]
3.      Tahap janin (fetus stage)
Priode ketiga dari perkembangan masa prenatal disebut dengan fetus atau  periode janin, yang dalam psikologi islam disebut priode mudhghah. Periode ini dimulai dari usia 9 minggu sampai akhir. Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embiro berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam hal ini embiro memperoleh suatu nama baru, janin (fetus).
Dalam priode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara profesional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainya mulai mengecil kaki dan tangan terus meningkat dari subtansial. Pada buan ketiga janin yang panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira 3 atau 4 ons itu secara spontan sudah dapat mengerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantung mulai berdenyut.
Menurut psikologi islam, setelah  janin dalam kandungan itungenap berumur 4 bulan yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusia maka ditiupkan ruh kedalamnya. Bersama dengan peniupan ruh kedalam janin tersebut, juga ditentukan hukum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah yang berhubungan denga tingkah laku (sifat, karakter dan bakat), kekayaan, batas usia dan lain-lain. Dengan ditiupkan  ruh oleh Allah kedalam janin tersebut, maka pada bulan keempat dan kelima ibu sudah merasakan gerakan-gerakan janinnya, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang Pada saat ini panjang janin kira-kira 4,5 inci. pada permulaan bulan ketujuh panjang janin kira-kira sudah mencapai 16 inci dengan berat kira-kira 1,5 sampai dengan 2,5 kilogram. Pada bulan kedelapan, berat janin sudah mencapai 2,5 sampai 3,5 kilogram dan mulai berkembang lapisan lemak badan yang berguna untuk mengatur badannya setelah kelahiran.[5]  



C.    Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa periode prenatal merupakan priode yang sangat penting dan menentukan perkembagan individu pada periode-periode berikutnya. Selama periode prenatal ini, rahim merupakan lingkugan yang sagat menentukan perkembagan janin. Pada umumnya, kondisi rahim  ibu itu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari setiap ganguan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa janin tersebut secara absolut luput dari pegaruh-pegeruh luar ( santrock, 1995)
Sebagian besar proses pertumbuhan janin sagat bergantung pada kondisi internal ibu, baik kondisi  fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janin merupakan satu unitas organic yang tunggal semua kebutuhan ibu dan janin dipenuhi melalui proses fisiologis yang sama . Subtansi fisik ibu akan megalir pula kedalam jasad janinnya. Demikian pula dengan setiap gerakan yang dilakukan  ibu, dapat memberikan rangsagan berupa pegalaman indera yang beranekaragam. Oleh sebab itu, kesehatan  ibu, pegaruh diet, pemakan obat serta kondisi emosional ibu dapat menimbulkan pegaruh kimia prenatal (chemical prenatal influence)  yang berakibat kerusakan sel dan merupakan kejadian traumatic ( traumatic event). Ribuan bayi yang lahir cacat atau terbelakang secara mental setiap tahun merupakan dari hasil pristiwa yang terjadi di dalam kehidupan ibu. Dalam urayan berikut akan di bahas beberapa factor yang mempegaruhi perkembagan prenatal`
1.      Kesehatan ibu
Penyakit yang diderita ibu hamil dapat mempegaruhi perkembagan masa prenatal. Apakah peyakit tersebuut bersikap kronis, seperti kencing manis, TBC, radang saluran  kencing, penyakit kelamin, dan sebagainya, dapat megakibatkan lahirnya bayi-bayi cacat. Demikian pula, bila terjadinya benturan ketiga janin berusia 3 bulan disertai degan gangguan kesehatan  pada ibu separti imfulumen, gondok dan cacat dapat merusak  perkembagan janin.  Bahkan apabila ibu hamil terserang campak rumbela (campak jerman ), dapat  di pastikan bahwa 60% kemungkinan bayi lahir kradaan cacat. Jika campak rumbela meyerang pada bulan pertama kehamilan. Megakibatkan kebutaan, tuli, kelemahan jantung , kerusakan pada sistem  saraf  pusat, serta keterbatasan  mental  dan emosional. Apabila terjadi  pada sistem kedua, setelah fetus berebntuk, dampak kecil sekali, mungkin hanya  gangguan pendengaran, penglihatan dan bicara. Bahkan sekitar campak rumbela berjangkitan pada tahun 1964-1965 telah mengakibatkan 30 ribu kematian prenatal dan neonatal (baru lahir), dan lebih dari 20.000 bayi lahir dalam keadaan cacat.
2.      Gizi ibu
Faktor lain yang cukup berpegaruh terdapat perkembagan masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang adalah sangat  tergantung dengan gizi ibunya, yang di peroleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu, makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus megandung cukup protein, lemak ,vitamin, dan karbonhidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang sedang di lahirkan oleh ibu yang kekuragan gizi cenderung cacat.
Makanan 400 orang hamil di pelajari dari status bayi mereka yang baru lahir di ukur. Ternyata, ibu-ibu yang makanannya paling buruk cenderung memiliki anak yang beratnya paling rendah, kurang vitalitas, dan lahir premature atau meninggal. Dalam infestigasi lain makanan tambahan (diet suplemen) yang diberikan kepada ibu-ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan performa anak mereka selama tiga tahun pertama kehidupannya.[6]
3.      Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang telah hamil, dapat mempegaruhi perkembagan  janin. Bahan- bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolite. Bahan-bahan kimia juga dapat  mempengaruhi lingkugan dalam  rahim  ibu secara tidak langsung juga mempegaruhi janin.
Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan janin adalah thalidomide. Pada orang dewasa, thalidomide tidak berdampak buruk. Tetapi, pada embrio, obat penenag itu sangat merusak. Kalau ibu menelan thalidomide selama dua bulan pertama kehamilan dapat menghambat lengan dan kaki janin.
Minuman yang mengandugn alcohol juga merupakan zat lain yang dapat mempengaruhi perkembangan prenatal. Wanita pencandu alcohol  dan tetap meminumnya selama kehamilan dalam frekuensi yang sangat sering, kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan gejala yang disebut  “sindrom alcohol janin”, yaitu kelomp[ok keabnormalan yang tammpak pada anak dari ibu yang banyak meminum alcohol selama kehamilan.
Menghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi perkembangan masa prenatal, kelahiran dan perkembangan pascalahir. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan pengurangan bobot kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran prematur dan sindrom kematian bayi yang tinggi selama proses kelahiran serta penyesuaian diri yang buruk. Program intervetensi yang dirancang untuk menyeru ibu-ibu hamil berhenti merokok, telah berhasil mengurangi beberapa dampak negative rokok pada anak, terutama dalam meningkatkan berat lahirnya. Secara rinci dampak penggunaan obat-obatan terhadap perkembangan masa prenatal dapat di lihat pada table berikut :[7]



TABEL
Dampak Pengaruh obat-obatan selama kehamilan
Obat-obatan
Dampaknya pada janin dan anak
Alcohol

Jumlah kecil menambah resiko aborsi spontan . jumlah sedang (1-2 kali minum seharai) diasosiasikan dengan munculnya ketidak mampuan member perhatiaan pada masa bayi. Jumlah banyak meyebabkan sindrom alcohol janin. Jumlah kecil hingga sedang. Khususnya pada 3 bulan pertama kehamilan dapat  meningkatkan sindrom alcohol janin
Nikotin/ rokok


Merokok berat diasosiasikan degan rendahnya berat lahir bayi, yang berarti dapat megindap lebih bayak kesehatan di banding  degan bayi lain. Merokok  dapat membahayak khususnya pada pertegahan kedua kehamilan
Obat penenag

Selama tiga bulan pertama kehamilan, obat peneag dapat meyebabkan langit-langit mulut terbelah atau cacat bawaan lahir
Barbirates

Ibu yang memakai dosis tinggi dapat membuat bayi kecanduan, megalami gemetar, gelisah dan mudah terluka
Amfetamin
Anfetamin dapat meyebabkan kelainan lahir
Kokain

Meyebabkan ketergantugan obat-obtan dan gejala buruk pada kelahiran, baik fisik maupun mental , kususnya kalau ibu mengguankannya pada 3 bulan pertama kelahiran, seperti hipetensi, masalah jantung, keterbelakagan perkembagan dan kesulitan belajar
Marijunan

Dapat  meyebabkan kebagai kelainan lahir dan diasosasiasikan dengan rendah berat dan panjang
4.      Keadaan dan ketegangan emosi ibu
Keadaan emosi  ibu selama kehamilan juga mempuyai pegaruh yang besar terhadap perkembagan pada masa prenata. Hal ini adalah karena ketika seseorang ibu hamil megalami ketakutan, kecenasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadinya perubahan psikologis, antara lain meningkatkan pernapasan dan seteres oleh kelenjar. Adanya produk hormon adreanalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menambah aliran darah ke daerah kandugan dan membuat janin kekuragan udara.[8]
D.    Tahap-tahap kelahiran
Pada ahli psikologi perkembagan (misalnya santrock, 1995; seifert & Hoffinung,1994) membawa proses kelahiran dalam tiga tahap , pada tahap pertama,  terjadinya kontraksi  peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada permulaan dan terarhir 1 menit. Kontraksi ini menyebabka leher rahim terentang dan terbuka. Ketika tahap pertama berlangsung,  kontaksi semakin sering yang terjadi setiap 2 hingga 5 menit.Insensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap pertama kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci sehigga bayi dapat bergerak dari peranakan ke saluran kelahiran.
Tahap kedua,  dimulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari rahim ibu . tahap ini berlangsung kira-kira 1.5 jam. Pada setiap  kontraksi, ibu megalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Pada waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksinya terjadi hampir setiap menit dan berlangsung kira-kira 1 menit.
Tahap ketiga setelah  bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusat dan selaput lainnya dilepas dan dibuang. Tahap akhir inilah yang paling  pendek, yang berlangsung hanya beberapa menit saja.



E.     Bahaya selama priode prenatal
Meskipun periode pranatal merupakan periode yang sangat singkat, namun periode ini merupakan periode yang sangat rawan sebuah bahaya fisik maupun psikologis.
1.      Bahaya Fisik
Menurut yang kami kutip dari pernyataan Hurlock bahwasanya ada beberapa faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik dalam periode pranatal.
a.       Pekerjaan, seorang ibu yang bekerja di tempat-tempat yang banyak menghirup bau-bau kimia akan mendapatkan kemungkinan bayi yang cacat atau keguguran dalam periode-periode terakhir.
b.      Bayi kembar, bayi kembar dapat menyebabkan lahir tidak pada waktunya, akibatnya akan terjadi ketidak teraturan pada perkembangan dan dapat menyebabkan kematian pada saat dilahirkan.
c.       Kekurangan gizi, ibu hamil yang kekurangan gizi akan sangat berpengaruh pada janinnya, ini akan berefek panjang. Anak yang dilahirkan karena kekurangan gizi akan terjadi kerusakan otak sehingga ia akan sulut belajar dan membaca.
d.      Ibu yang merokok. Hal ini akan berpengaruh pada detak jantung ibu sehingga akan terjadi ketidak teraturan perkembangan, atau bahkan bisa menjadi kematian.
2.      Bahaya Psikologis
Bukan hanya bahaya fisik, namun ada juga bahaya fsikologis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hurlock menjelaskan ada beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan psikologis:
a.       Kepercayaan tradisional. Di Amerika Serikat ada sebagian orang yang berpendapat bahwa memiliki anak kembar adalah seperti binatang, maka dari itu banyak yang tidak menghendaki kelahiranya dan hal ini akan mempengaruhi kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dan hal ini akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak.
b.      Tekanan dari dalam diri ibu. Hal ini akan mempengaruhi ketidak seimbangan pada janin, akibatnya janin akan sering bergerak dan tubuh janin akan cenderung kecil.[9]

F.     Mitos-motos dalam masa prenatal
Di Indonesia bayak dipermasalahkan megenal pegaruh timgkah laku orang tua terhadap keadaan bayi  akan di lahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu dan kedunya benci pada seseorang, maka anaknya akan mirip degan orang di benci tadi. Bila ayah atau ibu membunuh seekor hewan, misalnya membunuh ular pada waktu ibu sedang hamil, anaknaya akan memiliki gambaran sirip ular pada kulitnya. Hal-hal ini semua belum merupakan hasil pembuktian ilmiah, dari itu masih termasuk tahayul.
Satu hal yang perlu mendapati keterangan secara ilmiah adalah kenyataan bahwa seorang ibu hamil menginginkan sesuatu (biasanya makanan = ngidam) kadang-kadang yang aneh-aneh, misalnya makanan tertentu, buah-buahan yang masam, menginginkan bau-bauan tertentu misalnya bau minyak putih, ingin selalu menghalau nyamuk, mual membau keringat atau rokok suami. Hal-hal yang aneh masih banyak di dengar di kalangan orang Indonesia. Mungkin perlu diteliti apakah hal-hal itu juga terjadi pada orang-orang barat dan bagaiman interpretasi ilmiyahnya? Penelitian di laboratorium Pisikologi di Nijmegeri megenai hal-hal yang serupa menunjukan adanya pengaruh keadaan hormonal terhadap perubahan psikis ibu.[10]
G.    Jenis-jenis kelahiran
      Jenis kelahiran merupakan kondisi pertama yang meyebabkan kelahiran dapat mempegaruhi perkembagan pascalahir. Secara umum kelahiran dapat di bedakan atas lima jenis
1.      Kelahiran normal atau  sepontan
2.      Kelahiran degan pralatan
3.      Kelahiran sungsang
4.      Kelahiran melintang
5.      Kelahiran melalui pembedahan Caesar
Bagi yang lahir secara sepontan biasanya lebih cepat dan berhasil meyesesuaikan diri degan lingkugan barunya dibandigkan degan bayi yang megalami proses kelahiran yang lama dan sulit, serta menggunakan alat atau pembedahan. Demikian juga bayi yang di lahirka melalui pensalinan Caesar umumnya lebih sedikit megeluarkan tenaga dalam pergerakan acak tubuh disbanding degan bayi yang lahir sepontan atau degan bantuan peralatan [11]
H.    Pegaruh kelahiran terhadap perkembagan pascalahir
      Studi psikologis dan medis, telah menunjukan beberapa kondisi yang menimbulkan pengaruh kelahiran terhadap perkembagan pascalahir. Dintaranya kondisi–kondisi kelahiran yang mempegaruhi perkembagan pascalahir itu adalah:
1.      Jenis-jenis kelahiran
Jenis kelahiran merupakan kondisi pertama yang menyebabkan kelahiran dapat mempengaruhi perkembangan pascalahir. Secara umum kelahiran dapat di bedakan atas lima jenis yaitu:
a.       Kelahiran normal atau  sepontan
b.      Kelahiran degan peralatan
c.       Kelahiran sungsang
d.      Kelahiran melintang
e.       Kelahiran melalui pembedahan caesar
      Bagi yang lahir secara sepontan biasanya lebih cepat dan berhasil meyesesuaikan diri degan lingkugan barunya dibandigkan degan bayi yang megalami proses kelahiran yang lama dan sulit, serta menggunakan alat atau pembedahan. Demikian juga bayi yang di lahirkan melalui persalinan Caesar umumnya lebih sedikit megeluarkan tenaga dalam pergerakan acak tubuh dibanding dengan bayi yang lahir sepontan atau degan bantuan peralatan.
2.      Pengobatan ibu
     Kondisi kedua yang dikaitkan dengan kelahiran yang mempengaruhi penyesuaian pasca kelahiran adalah obat-obatan yang digunkan ibu sebelum dan proses kehamilan. Belakangan ini ibu-ibu yang akan melahirkan sering mengguanakan obat-obatan dengan maksud meghilagkan rasa sakit atau untuk  mempercepat proses kehamilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin bayak obat yang diberikan kepada ibu saat melahirkan, semakin lama semakin sulit bayi meyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir. Bahkan bayi yang lahir dari ibu yang memakai oxytocin ( Obat untuk mempercepat proses kelahiran), cendrung megalami peyakit kuning (junaidice). Demikian juga kelahiran yang dipaksa yang dibantu dengan obat-obatan pembunuh rasa sakit, akan semakain banyak perawatan kesehatan diperlukan setelah kelahiran.
3.      Ligkugan pralatan
     Kondisi kelahiran ketiga yang mempengaruhi kelahiran pascalahir ialah jenis lingkungan pralatan. Setiap kondisi dalam pralahir yang menghalagi perkembangan janin sesuai dengan tabel waktu yang normal, akan mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan meyesuaikan pascalahir di banding dengan kondisi yang nyaman. Dalam suatu investigasi dilaporkan bahwa bayi berusia 2 tahun yang sebelum lahir terkena timba bensin yang tinggi dalam darah tali pusat, mengalami kemunduran dalam suatu tes perkembagan mental.
4.      Jangka waktu priode kehamilan
     Kondisi keempat yang berkenaan dengan kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pascalahir adalah lama priode kehamilan. Walaupun lama rata-rata priode kehamilan 38 minggu atau 226 hari, namun hanya sedikit bayi yang lahir tepat waktunya. Ada kalangan bayi lahir lebih awal dan ada kalanya lahir lebih lambat dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir lebih awal dari waktu rata-rata disebut “premature”, sedangkan bayi yang lahir lebih lambat disebut “ postmatur”
5.      Perawatan pascalahir
     Perawatan pascalahir adalah jenis perawatan yang di peroleh bayi pada hari-hari pertama kelahirannya. Kelahiran merupakan suatu “ drama penjebolan” secara drastic yang disertai dengan perubahan-perubahan kondisi ( psiko-fisik) Secara  radikal revosioner dari seorang bayi. Hal ini dapat dipahami, sebab 9 bulan berada dalam lingkugan rahim yang relative stabil dan aman, janin tiba-tiba berada dalam lingkugan, yang bukan saja berbeda tetapi juga sangat bervariasi.
6.      Sikap orang tua
     Kondisi kelahiran keenam yang berpegaruh terutama terhadap peyesuayan diri pascalahir adalah sikap orang tua. Bila sikap orang tua meguntugkan, hubungan orang tua dan anak akan baik. Hubungan baik orang tua anak ini akan dapat membantu bayi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang dialami setelah lahir. Misalnya, seorang ibu yang tenang sebelum dan selama melahirkan, akan menghasilkan lebih bayak air susu dibanding dengan ibu yang tegang. Kondisi ini sangat membantu bayi dalam menyesuakan diri dengan cara makan baru yang harus dilakukan sesudah kelahirannya, yaitu melalui penghisapan puting susu ibu. Sebaliknya, orang tua memiliki sikap kurang meguntungkan, menyebabkan hubungan orang tua bayi lebih emisional . Kondisi ini memperlambat penyesuaian bayi dalam hal makan dan tidur serta memperkuat tangisan, yang pada gilirannya akan mengganggu penyesuaian yang harus dilakukan bayi dengan lingkugan pascalahir[12]










        [1] SUGENG SHOLEHUDIN,  Psikologi Perkembangan dalam Prespektif Pengantar, (Pekalongan, Percetakan Gama Media, 2008), hal. 74
         [2] MUHIBBIN SYAH Psikologi pendidikan ( BANDUNG : PT Remaja Prosdakarya, 2010)  hal. 47-48
[3] SAMSUNAWIYATI MAR’AT, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2013) hal.71-72
[4] Ibid, hal.72-73
[5] Ibid, hal.73-74
[6] Ibd,hal.82-83
[7] Ibd,hal.83-85
[8] Ibd, hal 85
[9] http://rachmatbox.blogspot.co.id/2013/09/psikologi-perkembangan-masa-prenatal.html, diakses pada tanggal 6 April 2016 jam 20.36
[10] F.J MONKS,A.M.P. KNOERS, SITI RAHAYU HADISOTO, Pisikologo perkembagan ( Yogyakarta gajah mada Universiti press,2002)hal 53
[11] SAMSUNUAWIYATI, ibd, hal.87
[12] Ibd, hal.87-90

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hakikat ilmu

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Manusia adalah makhluk yang dikaruniai keutamaan oleh Allah swt dibandingkan makhluk ciptaannya yang lain. Keutamaan manusia terletak pada kemampuan akal pikirannya / kecerdasannya. Dengan kemampuannya ini manusia mampu mengembangkan diri dalam kehidupan yang semakin berkembang. Pengembangan diri untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan memerlukan apa yang kita sebut dengan pendidikan. Pendidikan sudah ada sejak adanya peradaban yang diawali dengan proses kependidikan dalam lingkup yang masih terbatas. Al-Qur’an adalah mukjizat islam yang abadi dimana semakin maju pengetahuan, semakin tampak validitas kemukjizatannya. Allah Swt menurunkannya kepada Nabi Muhammad Saw demi membebaskan manusia dari kegelapan hidup menuju cahaya Illahi, dan membimbing mereka ke jalan yang lurus. Pada makalah ini kami akan membahas hakikat ilmu menurut Al-qua’an dan Hadits yang berkenaan dengan hakikat ilmu. B.      Rumusan Masalah Sehubung dengan luas

psikologi belajar teori-teori dalam belajar

MAKALAH PSIKOLOGI BELAJAR     “Teori-teori dalam Belajar” Dosen Pengampu  : Muslimah S.Pd.I M.Pd.I   \ Disusun Oleh Kelompok IV 1.         M Zacky Devitson                 15.11.1957 2.         Lukluk Hidayah                    15.11.1953 3.         Edo Gustanto Putra               15.11.1925  Semester / Jurusan  : IV  PAI A SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)  AN-NADWAH KUALA TUNGKAL TAHUN AKADEMIK 2017 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi nikmat terbesar pada kita, yaitu nikmat iman dan islam. Shalawat serta salam kita curahkan untuk Nabi kita Muhammad SAW yang telah menebarkan dan mendakwahkan islam ini kesegenap penjuru dunia , dan dari alam yang gelap gulita sampailah kepada alam yang terang benerang seperti yang kita rasakan saat ini. Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan inayah-Nya. Makalah ini disusun un

administrasi sarana dan perasarana dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya. Lingkungan pendidikan akan bersifat positif atau negatif itu tergantung pada pemeliharaan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri. Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini. B.        Rumusan Masalah 1.         Apa Penger